3 Oktober 2008
Mas, seharusnya
kau tak pergi. Karena lelaki yang kutunggu di stasiun tak pernah datang. Dan
dibuatnya aku sendiri kini. Mas, seharusnya kau ada disini, seharusnya kau
memelukku saat ini. Aku merasa sangat sendiri Mas. Seperti masa-masa genting
itu. Seperti ketika mereka mengusirmu, dan seperti ketika aku memintamu pergi.
Aku merasa terpelanting.
Seharusnya kau
tak pergi Mas, karena lelaki itu tak pernah datang. Dan kini aku harus mengusap
air mataku sendiri, menghangatkan diri dengan pikiran menyenangkan yang harus
kubuat ada, dan dengan sinar matahari menerpa ilalang yang kuat.
Tapi seharusnya
kau tak pergi Mas, seharusnya kau tak pergi.
29 Agustus 2017
9 Tahun berlalu, dan penyesalanku masih sama
No comments:
Post a Comment