Setiap kali aku mendengar kata pulang, ada kamu melintas sekejap dalam benak
Pulang, itu selalu kamu
Dan lalu...
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!
Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru
Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!
_float-pulang_
karena aku hidup disatu alam yang bukan nyata dan selalu kamulah yang menjambakku pulang ke dunia.
Ingat nyata, aisha. Dan karena disini kamu bukan Aisha, jadi sadarlah. Ini bukan kita: aku dan kamu takkan pernah jadi kita. Dan disini kamu bukan Aisha, tapi biarlah aku menjadi sosok Mas selamanya. Hidup dibenakmu menjadi jelmaan aku yang kamu mau. Panggilah aku dan selalu aku akan hadir untukmu. Tapi jangan cari aku di dunia, karena ini bukan dunia kita.
Menerima kenyataan bahwa aku hidup di dunia yang nyata sangatlah sulit. Terlebih ketika kamu tidak ada. Jadikanlah kamu ada untukku. Aku ingin kamu. Kamu saja yang ada disini. Aku ingin kamu. Aku ingin pulang ke dunia kita. Kamar itu. Suasana itu. Biarlah susah tapi kita punya dunia kita sendiri. Aku tak ingin terus disini. Aku ingin pulang. Pulang itu kamu. Aku ingin kamu. Kamu itu rumahku.
Sudahkah kau bangun rumah untuk kita di tepi hutan yang pinggirnya jalan raya sepi?
Kadang aku ingin pergi saja, tiba-tiba muncul di depan pintu rumahmu dan tak lagi kembali ke dunia. Aku ingin kepadamu saja. Bersandar di tubuhmu yang selalu hangat. Itu saja. Aku rindu kamu. Aku ingin pulang
No comments:
Post a Comment