Ternyata kamu masih ada mas, dan kita bisa bertemu kembali.
Ternyata semua penantian yg kita lakukan ada hasilnya.
Semua khayal semua rindu semua kosong, semua itu ada artinya.
Detik-detik yang kuhabiskan mencari kamu, mrnemui sosok-sosok yang kukira itu kamu padahal hanya bayangku saja. Kerinduan membuncah yang membuatku hilang arah, sehingga dalam perjalananku mencarimu seringkali aku tersesat dan jatuh pada kubangan yg sama.
Tapi kali ini aku benar-benar menemukan kamu.
Kamu seutuhnya, seperti yang slama ini ada.
Kamu, yang bisa menenggelamkan aku dalam pelukan hangat tapi juga tahu kapan waktunya menjaga jarak. kamu yang senantiasa bergumul dengan imajinasi ku tapi juga tahu kapan waktunya menjambakku kembali ke dunia.
Kamu yang senantiasa mengingatkanku bahwa hidup lebih baik dari sekedar rasa sakit yang kususupkan sendiri.
Ini, benar-benar kamu kan? Karena jika ya, maka aku akan kembali padamu. Kita seperti dulu lagi, di dunia kita sendiri.
Namun mas, apakah aku masih punya kekuatan yg besar untuk kembali padamu? kembali melewati jembatan panjang itu. Jembatan yg kukira akan menyelamatku, walau ternyata justru mengurungku dalam kehidupan yang ak kira nyata, yang akan membebaskanku dari nestapa. Untuk kembali padamu, harus kulewati kembali jembatan itu.
Mas, aku tak tahu kapan aku bisa selesai mengumpulkan kekuatan itu.
Kuharap kamu bisa cukup bersabar untuk aku memikirkan ini.
Karena dalam diriku kini, keraguan menguasai. Sebelum semuanya terjadi, aku harus memastikan bahwa kamu memang benar-benar kamu.
Karena sudah terlalu lama aku terjebak dalam dunia yang bukan duniaku. Sudah terlalu lama aku terjebak dalam semu. Terus menerus bermain peran hingga aku kehilangan nyata diriku. Lupa, mana yang nyata mana yang bukan. Sulit bagiku kemudian, menemukan benar atau salah.
Apakah itu kamu, apakah kali ini benar-benar kamu. Aku perlu melihat itu lebih dalam sebelum aku bisa mengambil putusan.
Rasa takut ini begitu besar, karena separuh hatiku katakan ini adalah kamu. Namun aku tak lagi bisa percaya pada hatiku.
Kali ini, aku ingin lebih pasti.
Memastikan bahwa kamu adalah kamu yang selalu hadir dalam setiap tutup mataku, memelukku dari belakang dan mengatakan bahwa hari telah usai dan aku baik-baik saja. Memastikan bahwa kamu masih sama. Bahwa aku masih sama. Bahwa kerinduanku tidak bercampur imaji.
Bahwa ini benar-benar kamu.
No comments:
Post a Comment