Menemuimu adalah sesap kopi pahit dimalam hari.
Bagiku itu adalah kenikmatan
Tapi sesudahnya ada sesal
Waktu terjaga yang perlahan membuatku gila
Pagi harinya mata memerah dan tubuh lelah
Sudah begitu, masih saja kurindui rasa rasa dilidahku ini
Sudah begitu, masih saja ingin kutemui kamu
Karena lidah tak pernah berkompromi dengan otak. Apa yang enak, ya enak saja kutegak.
Karena segala rasa langsung masuk begitu saja. Tak peduli apakah sakit sesudahnya.
Karena bagaimanapun kopi membuatku segar dikala runyam pikir. Walau kemudian malamku jadi terjaga, dan kamu memenuhi semesta.
Tapi, bahagia singkat itu selalu bermakna
No comments:
Post a Comment