Setiap pagi aku melihatmu diantara bunga-bunga. Tersenyum.
Tapi selalu kulihat air di pucuk matamu, sisa tangismu semalam.
Maafkan aku yang memuja pemandangan ini. Keindahan diantara tumpukan duka. Kamu adalah kontras yang sempurna.
Sulit bagiku untuk mengalihkan pandanganku
Kamu adalah setiap puisi yang kusampaikan
_____
Hari ini akhirnya semua terjadi. Rasa muak membuncah, ku akan segera kemasi beberapa baju dan barang terpenting. aku akan keluar.
Gundah dan isak tangis pasti, namun aku yakin langkahku benar. Tempatku memang bukan disini. Aku tahu persis kemana aku akan melaju. Kemana aku akan pergi.
Aku akan pulang, tak lagi aku mampu bersandiwara. Pulang. Kepada jati diriku sebenarnya. Ke tempat senyumku benar-benar nyata
____
Hari ini ia nampak berbeda. Dibalik sendu wajahnya, hari ini kulihat amarah.
___
Perempuan itu berlari kecil membawa beberapa tas di tangannya. Ia nampak kesulitan melangkah namun ia paksakan dirinya untuk bergegas.
Semalam, ia diperkosa untuk kesekian kalinya. Perkosaan, yang tak bisa ia tuntut kemana-mana, karena suaminya sendiri lah yang melakukannya. Ia tak tahu, apakah bisa ia sebutkan perkosaan hal itu, semata-mata karena ia terpaksa melakukannya. Padahal, dulu ia pernah berjanji dalam pinangan, untuk menyerahkan seluruh hidupnya pada laki-laki yang baru ia kenal beberapa waktu singkat.
15 tahun setelah pernikahannya kini, ia tak mampu lagi menahan luka.
Ia ingin kembali ke rumahnya, kepada kekasihnya. Pulang dan merasa aman dalam pelukan laki-laki yang mencintainya
Laki-laki, yang ia tahu benar akan selalu menjaganya.
Walau, saat ini ia tak tahu apakah laki-laki itu masih sama.
___
Ku lihat ia berlari menjauh, nampaknya ia akan pergi dalam waktu yang lama. Tak rela inspirasiku pergi jauh, kuberanikan diri mengejarnya dan menanyakan hendak kemana ia pergi.
Kukatakan padanya untuk urung dan tetap tinggal.
Aku selalu akan mendengarkan kisahnya dan menjadi sahabatnya..ia tahu itu.
__
Kamu tidak tahu apa-apa tentangku, itulah satu-satunya alasan mengapa kau ada disini, masih disini.
Karena jika kau tahu, kau akan pergi
Karena seperti itu lah yang selalu terjadi. Aku membuka diriku pada orang lain, dan mereka tak sanggup mendengarnya sehingga mereka pergi.
Aku selalu bilang bahwa aku berdiri sendiri. Aku tidak butuh orang lain. Walau pada kenyataannya, sama sekali tidak begitu
Aku membutuhkan orang lain sama seperti aku membutuhkan udara..tanpa mereka, aku sulit bernafas
Tahu kenapa?
Karena setiap orang punya pedang tajam yang bisa menyakitiku. Dan rasa sakit adalah apa yang membuatku tetap merasai hidup. Itulah satu-satunya alasan mengapa aku butuh kalian manusia. Agar aku, sadar bahwa aku masih hidup dan masih harus berjuang
__
Ia terus berjalan sementara aku masih berusaha memahami makna kata-katanya.
Dan kini
Ia sudah menghilang