setiap kali aku mendengar suaranya, membaca kata-katanya, aku kembali jatuh cinta. seharusnya ini semua sudah berllu.
tapi, aku merasa hanya padanya aku bisa benar-benar mencintai seutuhnya.
aku bahkan tak peduli apa yang ia rasakan padaku. aku hanya ingin mencintainya.itu saja.
mengetahui apa yang ada dalam benaknya, apa yang sedang ia lakukan, apa kabarnya. apakah ia sudah tersenyum hari ini?
pahit sekali. tiap kali aku ingin sampaikan perasaanku padanya, aku harus menelannya sendiri. ia ta boleh tahu. ini tak adil.
aku mencintainya, merinduinya setiap hari. cukup sampai disitu,kan?
No comments:
Post a Comment